HASIL
DAN PEMBAHASAN
Menurut Pambela (1998), kreatinin
merupakan limbah kimia molekul yang dihasilkan dari metabolisme otot. Kreatinin
dihasilkan dari sebuah molekul yang sangat penting untuk produksi energi di
otot. Kreatin disintesis di hati dari
metionin, glisin, dan arginin, dan terdapat dalam hampir semua otot
rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate),
suatu senyawa penyimpan energi. Percobaan selanjutnya adalah penetapan kadar
kreatinin pada urin, dilakukan
reaksi Jaffe. Reaksi Jaffe berdasarkan pembentukan tautomer kreatin pikrat yang
berwarna merah bila kreatinin direaksikan dengan larutan pikrat alkalis.
Kreatinin urin dari
probandus diukur dengan cara memasukkan urin dan asam pikrat ke dalam labu
takar 100 ml, lalu ditambahkan NaOH 10%. Kemudian dikocok dan dibiarkan 25
menit. Setelah 25 menit, diencerkan dan dicampur dengan cara dibolak balik.
Selanjutnya dilakukan pembacaan dengan spektrofotometri, λ = 540 mµ. Berikut
adalah hasil penetapan kreatinin urin.
Tabel 2 Hasil penetapan
kadar kreatinin urin
No
|
Larutan
|
Kadar Kreatinin g/24 jam
|
1
|
Uji
|
0,51
|
Berdasarkan tabel penetapan kadar kreatinin diatas,
dapat diketahui bahwa kadar kreatinin dalam urin probandus adalah 0,51 g/24
jam. Kadar kreatinin uji jauh lebih kecil daripada kadar kreatinin urin normal.
Kadar kreatinin dalam urin normal adalah 1,5 g
(Schwartz et al 1976). Adanya
perbedaan tersebut mungkin dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam
membaca absorbansi atau karena kurangnya kesadaran praktikan tentang kebersihan
alat. Selain itu, perbedaan kadar kreatinin urin probandus dengan kadar
kreatinin urin normal mungkin disebabkan oleh gangguan metabolisme yaitu gagal
ginjal.
Kreatinin meninggi pada
insufisiensi ginjal yang akut atau kronis, obstruksi traktus urinarius dan
gangguan faal ginjal yang ditimbulkan oleh beberapa jenis obat. Bahan-bahan
yang bukan kreatinin dapat bereaksi sehingga memberi hasil positif dengan
metode alkalis pikrat (reaksi jaffe). Bahan-bahan tersebut adalah asetoasetat,
aseton, β-Hidroksibutirat, α-ketoglutarat, piruvat, glukosa bilirubin,
hemoglobin, urea,
dan asam urat. Perbedaan hasil dapat juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti : usia, suku
bangsa, jenis kelamin, lingkungan, sikap tubuh, makanan yang dimakan,
obat-obatan,
dan kadar aktivitas (Anonim
2010).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kadar
kreatinin urin dari hasil percobaan adalah 0,51 g/24 sedangkan kadar kreatinin
normal yaitu 1,5 g. Perbedaan ini mungkin disebabkan banyak faktor, mungkin
karena gangguan metabolisme tubuh, yaitu gagal ginjal. Selain itu mungkin
disebabkan kurangnya ketelitian praktikan dalam menghitung absorbansi atau
karena kurangya kesadaran praktikan tentang kebersihan alat.
Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar
praktikan lebih teliti dalam melakukan percobaan dan memahami prosedur
praktikum dengan baik. Selain itu praktikan juga harus memerhatikan kebersihan
alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Perlindungan Ganda Bagi
Ginjal Anda. http://prodia. Metatechno
logy.net. [13 April
2012].
Cunningham
JG. 2002. Teksbook of Veterinary Physilogy. Philadelpia : WB Saunders.
Murray, K. Robert, Daryl K.
Granner, Peter A. Mayes, Victor W.R. 1995.
Biokimia Harper edisi 22. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pambela
ES. 1998. Creatine and The Kidney.
Yogyakarta: Kanisius.
Sherwood
L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar