Selasa, 08 Mei 2012

KREATININ


HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Pambela (1998), kreatinin merupakan limbah kimia molekul yang dihasilkan dari metabolisme otot. Kreatinin dihasilkan dari sebuah molekul yang sangat penting untuk produksi energi di otot. Kreatin disintesis di hati dari metionin, glisin, dan arginin, dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate), suatu senyawa penyimpan energi. Percobaan selanjutnya adalah penetapan kadar kreatinin pada urin, dilakukan reaksi Jaffe. Reaksi Jaffe berdasarkan pembentukan tautomer kreatin pikrat yang berwarna merah bila kreatinin direaksikan dengan larutan pikrat alkalis.
Kreatinin urin dari probandus diukur dengan cara memasukkan urin dan asam pikrat ke dalam labu takar 100 ml, lalu ditambahkan NaOH 10%. Kemudian dikocok dan dibiarkan 25 menit. Setelah 25 menit, diencerkan dan dicampur dengan cara dibolak balik. Selanjutnya dilakukan pembacaan dengan spektrofotometri, λ = 540 mµ. Berikut adalah hasil penetapan kreatinin urin.
Tabel 2 Hasil penetapan kadar kreatinin urin
No
Larutan
Kadar Kreatinin g/24 jam
1
Uji
0,51
Berdasarkan tabel penetapan kadar kreatinin diatas, dapat diketahui bahwa kadar kreatinin dalam urin probandus adalah 0,51 g/24 jam. Kadar kreatinin uji jauh lebih kecil daripada kadar kreatinin urin normal. Kadar kreatinin dalam urin normal adalah 1,5 g  (Schwartz et al 1976). Adanya perbedaan tersebut mungkin dikarenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam membaca absorbansi atau karena kurangnya kesadaran praktikan tentang kebersihan alat. Selain itu, perbedaan kadar kreatinin urin probandus dengan kadar kreatinin urin normal mungkin disebabkan oleh gangguan metabolisme yaitu gagal ginjal.
Kreatinin meninggi pada insufisiensi ginjal yang akut atau kronis, obstruksi traktus urinarius dan gangguan faal ginjal yang ditimbulkan oleh beberapa jenis obat. Bahan-bahan yang bukan kreatinin dapat bereaksi sehingga memberi hasil positif dengan metode alkalis pikrat (reaksi jaffe). Bahan-bahan tersebut adalah asetoasetat, aseton, β-Hidroksibutirat, α-ketoglutarat, piruvat, glukosa bilirubin, hemoglobin, urea, dan asam urat. Perbedaan hasil dapat juga  disebabkan oleh beberapa faktor seperti : usia, suku bangsa, jenis kelamin, lingkungan, sikap tubuh, makanan yang dimakan, obat-obatan, dan kadar aktivitas (Anonim 2010).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kadar kreatinin urin dari hasil percobaan adalah 0,51 g/24 sedangkan kadar kreatinin normal yaitu 1,5 g. Perbedaan ini mungkin disebabkan banyak faktor, mungkin karena gangguan metabolisme tubuh, yaitu gagal ginjal. Selain itu mungkin disebabkan kurangnya ketelitian praktikan dalam menghitung absorbansi atau karena kurangya kesadaran praktikan tentang kebersihan alat.
Saran
            Saran untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikan lebih teliti dalam melakukan percobaan dan memahami prosedur praktikum dengan baik. Selain itu praktikan juga harus memerhatikan kebersihan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Perlindungan Ganda Bagi Ginjal Anda. http://prodia. Metatechno logy.net. [13 April 2012].
Cunningham JG. 2002. Teksbook of Veterinary Physilogy. Philadelpia : WB Saunders.
Murpratama D. 2009. Fakta Urin Mengandung Kreatinin. http://answer.yahoo .co.id. [13 April 2012].
Murray, K. Robert, Daryl K. Granner, Peter A. Mayes, Victor W.R. 1995. Biokimia Harper edisi 22. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pambela ES. 1998. Creatine and The Kidney. Yogyakarta: Kanisius.
Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar