PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Mineral merupakan zat gizi mikro dalam tubuh
yang bersama-sama dengan vitamin berfungsi dalam proses metabolisme unsur zat
gizi makro (karbohidrat, lemak, protein). Mineral juga memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan.
Disamping
itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai faktor
dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral dalam cairan tubuh
diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan
asam-basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan
pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan (Almatsier 2004).
Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan
menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan
dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 100 mg/hari. Mineral yang termasuk di dalam
kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg),
sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro merupakan mineral yang
dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan menyusun lebih kurang
dari 0.01% dari total berat badan. Yang termasuk dalam mineral mikro antara lain : Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga, Mangan, Flour, Kobal, Kromium,
Timah, Nikel, Vanadium, dan Silikon (Almatsier 2004).
Seng adalah mikromineral yang ada dalam jaringan manusia atau hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme
(Atmadja et al 1998). Seng memegang peran essensial dalam banyak fungsi tubuh.
Sebagai enzim atau kofaktor, berperan dari berbagai aspek metabolisme (reaksi
yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan
asam nukleat). Seng juga dibutuhkan oleh enzim insulin yang dibentuk di dalam
pankreas walaupun tidak berperan secara langsung dalam enzim insulin. Selain
itu, peranan penting lain adalah sebagai bagian integral enzim DNA polimerase
dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Sebagai bagian
dari enzim kolagenase, seng berperan pula dalam sintsesis dan degradasi
kolagen. Dengan demikian seng berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme
jaringan ikat, dan penyembuhan luka (Almatsier 2004).
Seng ditemukan pada hampir semua organ dan
jaringan tubuh, terutama pada otot, hati, ginjal dan kulit. Seng utamanya
adalah merupakan ion intraseluler, berperan pada lebih dari 300 enzim dari berbagai
kelas. Meskipun seng banyak terdapat dalam sitosol, tetapi sebenarnya semuanya
terikat pada protein, dan berada dalam kesetimbangan dengan sejumlah kecil
fraksi ionic. Seng di dalam jaringan tidak bisa diambil meskipun kadar dalam
darah rendah dan perlu dipenuhi dari makanan. Oleh karena itu dilakukan uji
analisi seng untuk mengetahui apakah kebutuhan dalam tubuh terpenuhi atau tidak.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan
untuk menganalisis status seng (Zn)
dengan metode kecap smith.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar