Rabu, 14 Maret 2012

Hasil Olahan Makanan Pokok dan Daging

Hasil dan pembahasan praktkum kulinari 1 akhirnya selesai juga, Alhamdulillah :)
walaupun kayaknya hasilnya amburadul, pokoknya alhamdulillah aja deh :)
walaupun sebenarnya pembahasannya agak ga nyambung, yang penting alhamdulillah :)
walaupun aku ga ngerti yang aku bahas, alhamdulillah aja deh :)
intinya adalah manusia harus selalu bersyukur, alhamdulillah :D
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan makanan pokok adalah bahan makanan yang dihidangkan paling banyak dalam menu sehari-hari. Bahan makanan itu sebagai sumber hidrat arang atau karbohidrat. Sekitar 50-60% (PUGS=Pedoman Umum Gizi Seimbang) dari jumlah kalori sehari menu Indonesia berasal dari karbohidrat, selebihnya berasal dari zat lemak dan protein. Bahan makanan sumber karbohidrat yang dikonsumsi sebagai makanan pokok antara lain ; beras, jagung, umbi-umbian, dan tepung (Tarwotjo 1998).
Jenis makanan pokok yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah beras yang diolah menjadi bubur kasar. Jumlah beras yang digunakan untuk pembuatan bubur kasar adalah 150 gram beras. Mula-mula beras dicuci hingga bersih lalu dimasukkan ke panci alumunium. Ditambahkan air sebanyak 850 ml dan diaduk perlahan-lahan supaya tekstur yang dihasilkan lebih lembek dan tidak mudah gosong. Ditaburkan garam secukupnya dan selembar daun salam ke dalam beras yang dimasak, lalu diaduk hingga merata. Setelah beras menjadi bubur kasar, ditimbang dan diperolah bubur kasar sebesar 400 gram. Kemudian satu porsi bubur kasar (200 gram) disajikan di piring saji.
Menurut Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Bina Gizi Masyarakat (1995), bubur kasar memiliki tekstur yang konsistensinya lebih lembek dan halus dari pada nasi tim dan nasi biasa. Kelembekkan bubur kasar tersebut tergantung pada banyaknya air yang digunakan. Untuk bubur kasar biasanya menggunakan perbandingan beras dan air sebesar 1:7-10. Pada praktikum kali ini perbandingan air dan beras adalah 1 : 6, hal ini menyebabkan bubur kasar tidak memiliki kuah dan butiran-butiran berasnya agak terlihat, sehingga bubur kasar yang disajikan hampir menyerupai nasi tim.
Menghitung kandungan gizi per porsi dari bubur kasar membutuhkan 75 gram beras. Energi yang diperoleh adalah 270 kkal, 59,2 g karbohidrat, 5,1 gram protein, 0,525 gram lemak, dan 30 mg Fosfor. Dengan demikian bubur kasar memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap bagi tubuh manusia.
Bahan makanan sumber protein hewani yang biasanya dikonsumsi adalah daging sapi, kerbau, kambing, babi, kelinci, dan unggas. Daging adalah sekumpulan otot yang melekat pada kerangka. Istilah daging dibedakan dengan karkas. Daging adalah bagian yang sudah tidak mengandung tulang, sedangkan karkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya. Daging sapi memiliki ciri–ciri warna merah pucat, merah keungu-unguan dan akan berubah menjadi warna chery bila daging tersebut terkena oksigen. Serabut dagingnya halus dan sedikit berlemak, dagingya liat dan memiliki lemak berwarna kekuning-kuningan. Daging sapi memiliki bau yang khas yaitu segar apabila disembelih dengan cara yang benar dan memiliki kualitas yang baik (Soeparno 1992).
Praktikum kali ini menggunakan daging sapi yang diolah menjadi semur bola-bola daging. Proses pembuatanya dimulai dengan menyampurkan daging cincang 150 gram, putih telur, merica bubuk, dan garam secukupnya. Keempat bahan makanan tersebut diaduk hingga merata, lalu dibentuk bola-bola daging seperti bakso. Air dimasak di panci alumunium hingga mendidih, kemudian bola-bola daging direbus hingga matang, ditandai dengan naiknya bola-bola daging ke permukaan air. Selanjutnya, bola-bola daging ditiriskan lalu disisihkan.
Disediakan ulekan dan codet yang terbuat dari batu untuk menghaluskan 3 butir bawang  merah, 3 butir bawang putih, 3 butir kemiri, dan setengah sendok teh ketumbar. Kemudian ditambahkan sedikit garam agar rasanya tidak terlalu hambar. Langkah selanjutnya adalah memanaskan margarin di wajan alumunium, kemudian bumbu halus ditumis beserta daun salam dan tomat yang sudah dipotong kecil-kecil. Setelah harum, bola-bola daging dimasukkan dan diaduk hingga merata. Ditambahkan kecap manis dan garam secukupnya, lalu dituangkan air kaldu secara bertahap hingga meresap. Setelah matang, daging ditimbang dan diperoleh berat daging masak sebesar 155 gram. Semur bola-bola daging disajikan per porsi yaitu 50 gram daging beserta 56 gram kuah dengan taburan bawang goreng di atasnya.
Daging sapi mengandung protein sebanyak 16-22%. Selain itu, daging sapi juga mengandung banyak vitamin. Vitamin yang terkandung dalam daging adalah vitamin B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), dan asam nikotinat (Purnomo 2008). Protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan dengan yang bersumber dari bahan pangan nabati. Nilai protein daging yang tinggi disebabkan oleh kandungan asam amino esensialnya yang lengkap dan seimbang.
Jenis pangan yang dihitung untuk mencari total kandungan gizi semur bola-bola daging perporsi adalah 50 gram daging sapi, 29 gram tomat, 10 gram margarin, 13,3 gram kecap, 8,8 gram bawang merah, 4,27 gram bawang putih, dan 4,7 gram kemiri. Sehingga diperoleh total kandungan zat gizi dari semur bola-bola daging yang disajikan adalah 244 kkal energi, 11,7 gram protein, 18,3 gram lemak, 3,7 gram karbohidrat, 102,4 mg fosfor, 89 RE vitamin A, dan 16,4 kalsium. Kandungan zat gizi dari 50 gram daging sapi adalah 103,5 energi, 9,4 gram protein, 7 gram lemak, dan 85 mg fosfor. Kandungan zat gizi dari jenis pangan lainnya beserta contoh perhitungan tercantum di lampiran.